Senin, 14 Mei 2018

Telur dan Daging Ayam Naik Akibat Dampak Pelemahan Rupiah

Rupiah semakin melemah sejak beberapa waktu yang lalu hingga saat ini. Akibat pelemahan yang terjadi pada rupiah ini mengakibatkan adanya peningkatan harga pada bahan pangan termasuk telur dan daging ayam. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi bahwa harga telur dan daging ayam naik jelang Ramadhan dan Lebaran 2018. "Jadi memang saya akui telur dan daging ayam naik," ujar Agung saat acara diskusi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (11/5/2018). 


Menurut Agung kenaikan harga daging dan telur ayam ini imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Pelemahan rupiah ini berimbas terhadap harga pakan ternak ayam yang hingga kini masih diimpor. "Kenaikan harga pakan naik mencapai Rp 100-150 per kilogram. Itu akan berdampak kepada kenaikan harga DOC (day old chicken alias anak ayam)m sekitar Rp 500 naiknya. Ini akan berakibat kepada harga daging ayam," kata Agung. 

Agung menuturkan, pihaknya telah mengumpulkan para produsen ayam untuk membahas permasalahan ini. Pemerintah tengah mencari cara untuk menekan harga telur dan daging ayam agar tetap stabil. "Satu, dua hari ini harus kita selesaikan. Ini lagi kita diskusikan. Nanti kita selesaikan dengan kawan kawan, tentu harus ada cara untuk menekan ini," ucap dia.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner