Rabu, 02 Mei 2018

Produksi Wine Di Dunia Merosot Pertama Kali Selama 60 Tahun

Wine merupakan salah satu minuman yang sangat di senangi oleh orang-orang yang tinggal di negara lebih dingin, karena wine dapat menghangatkan tubuh. Namun sepertinya kini menjadi tahun yang menyedihkan karena produksi wine di dunia harus merosot ke level terendah dalam 60 tahun yaitu pada tahun 2017 yang lalu. Penurunan ini pun disebabkan adanya kondisi cuaca yang buruk di Uni Eropa sehingga mengakibatkan para petani gagal panen dan berdampak pada penurunan produksi di kawasan tersebut.


Hal tersebut diungkapkan oleh Organisasi Wine Internasional (IVO). Total produksi wine pada tahun 2017 tercatat sebesar 250 juta hektoliter, turun 8,6 persen dibandingkan pada tahun 2016. Total produksi tersebut merupakan level terendah sejak tahun 1957, di mana kala itu produksi mencapai 173,8 juta hektoliter. Adapun 1 hektoliter setara dengan 100 liter. Pada tahun 2017 lalu, semua negara produsen utama wine di Uni Eropa terdampak cuaca buruk. Ini berakibat pada menurunnya produksi wine Uni Eropa sebesar 14,6 persen menjadi 141 juta hektoliter. Sebaliknya, produksi wine di AS cenderung stabil. 

Begitu pula dengan produksi di China, yang merupakan produsen wine terbesar ketujuh dunia setelah Australia dan Argentina. Konsumsi wine dunia tercatat naik menjadi 243 juta hektoliter pada tahun 2017, naik 1,8 persen dibandingkan 2016. AS menjadi konsumen wine dunia dengan angka konsumsi 32,6 juta hektoliter, diikuti oleh Perancis dengan angka konsumsi 27 juta hektoliter. Konsumsi wine di China pun naik secara signifikan selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun 2017, konsumsi wine China naik 3,5 persen menjadi 17,9 juta hektoliter. Pada pasar ekspor, Spanyol tetap menjadi eksportir terbesar wine berdasarkan volume dengan pangsa pasar 20,5 persen. Dari sisi nilai transaksi ekspor, Perancis memimpin dengan nilai 9 miliar euro atau 11 miliar dollar AS tahun lalu.
 

Delivered by FeedBurner