Jumat, 22 Desember 2017

Keterbatasan Biaya Jadi Hambatan Dokter Untuk Tingkatkan Kompetensi

Dari yang kita tahu  bahwa dunia medis merupakan suatu bidang yang paling cepat mengalami perubahan, dengan teknologi yang semakin maju dan mutakhir, banyaknya penemuan baru, hingga perubahan sosial, ekonomi dan politik membuat para dokter diharuskan untuk selalu memperbaharui pengetahuannya dan selalu meningkatkna kompetensinya dibidang kesehatan. Namun, bagaimanapun hal ini tidak lah mudah untuk dilakukan, terutama ketika mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti pendidikan dokter, seminar, bahkan workshop. 


Pada beberapa waktu yang lalu Dr Dharmawan Ardi Purnama, SpKJ selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Jakarta Utara dalam acara Pfizer Educare mengatakan bahwa rata-rata dokter umum harus mengalokasikan 20% pendapatannya dalam sebulan hanya untuk mengikuti dua seminar saja. “Sementara, iuran IDI dari Sabang sampai Merauke Rp 15.000. Dari situ, kita harus menggerakkan semua ini dan mengembangkan profesi dokter Indonesia,” kata Dharmawan.

Untungnya, IDI bekerjasama dengan Pfizer dalam program Educare yang disebut Eduprime. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft-skill dari dokter umum. Dharmawan menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, materi yang diberikan dalam Eduprime dibagi menjadi dua, yaitu basic yang dilakukan delapan kali dalam setahun dan berbentuk kuliah umum atau workshop, dan advance yang dilakukan dua kali dalam setahun. Dalam materi advance, para dokter yang mengikuti dan IDI akan membawa kasus yang didiskusikan penangannya.

Sejauh ini, ada empat topik yang dikupas habis dalam program tersebut, yaitu kardiovaskular, diabetes, nyeri, dan infeksi. Empat topik ini karena merupakan beban penyakit terbesar di antara masyarakat Indonesia. Walaupun baru berjalan dua tahun, Educare telah berhasil menjangkau 8.000 dari 120.000 dokter umum yang tersebar dari sabang hingga merauke. Ke depannya, Educare diharapkan dapat memanfaatkan teknologi internet dan menjangkau lebih banyak dokter, terutama yang berada di pelosok.
 

Delivered by FeedBurner