
Source: Tanoto Foundation
Pendidikan di mata pengusaha Sukanto Tanoto amatlah penting. Ia membuktikan bahwa dengan edukasi kehidupan bisa diubah menjadi lebih baik. Tak aneh, melalui Tanoto Foundation yang didirikannya, ia selalu gencar menjalankan beragam program pendidikan untuk umum. Sukanto Tanoto dikenal sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia. Ia dikagumi karena mampu membangun Royal Golden Eagle (RGE) menjadi korporasi skala global. Kini, dari perusahaan lokal, RGE menjadi perusahaan kelas internasional dengan aset senilai 18 miliar dolar Amerika Serikat dan karyawan sekitar 60 ribu orang.
Keberhasilan itu diperoleh Sukanto Tanoto berkat kerja keras. Bayangkan saja, ia hanya berasal dari keluarga sederhana dengan status sebagai sulung dari tujuh bersaudara dari Belawan, Medan. Saat muda, Sukanto Tanoto putus sekolah karena sekolahnya ditutup akibat peristiwa G30S. Tak lama berselang, Sukanto Tanoto mesti memupus impiannya menjadi dokter karena benar-benar tidak bisa melanjutkan sekolah. Sebagai anak tertua, ia mengambil tanggung jawab mengelola toko keluarga karena ayahnya sakit. Semua demi menyambung hidup belaka. Akan tetapi, pengalaman berat ini malah menjadikan Sukanto Tanoto sebagai sosok yang tangguh. Jalan hidup membawanya ke dunia bisnis. Berkat itu, ia mampu mendirikan RGE dan membesarkannya seperti sekarang.
Keberhasilan tersebut bukannya membuat Sukanto Tanoto berbesar hati. Bersama sang istri, ia mendirikan Tanoto Foundation. Keduanya sudah merintisnya sejak 1983 namun baru resmi mendirikannya pada 2001. Oleh Sukanto Tanoto, yayasan filantropi ini dijadikan sebagai sarana untuk mewujudkan impiannya, yakni menghapus kemiskinan dari Indonesia. Pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto percaya bahwa pendidikan adalah salah satu kunci memutus rantai kemiskinan. Dalam pendidikan, ada banyak kegiatan yang dijalankan Tanoto Foundation. Mereka memiliki program beasiswa, kemitraan pendidikan, serta bantuan pendidikan lanjutan. Namun, ada pula kegiatan komprehensif yang dinamai sebagai Pelita Pendidikan.
Ragam kegiatan itu dijalankan secara konsisten oleh Tanoto Foundation. Mereka sering melakukannya di daerah-daerah terpencil yang ada di Jambi, Sumatera Utara, dan Riau. Kawasan itu dijadikan fokus karena akses pendidikan berkualitas di sana sulit. Namun, kegigihan yayasan yang didirikan Sukanto Tanoto itu berbuah manis. Banyak pihak yang tertolong berkat aksi mereka dalam pendidikan. Tidak sedikit yang kehidupannya berubah berkat kemudahan mengakses pendidikan yang diberikan oleh Tanoto Foundation. Hal ini dipaparkan oleh Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto. Ia malah menilai pendidikan sebagai salah satu bentuk dukungan berkelanjutan yang tidak akan pernah hilang sampai kapan pun.
“Pendidikan adalah sesuatu yang dianggap penting, bukan hanya oleh saya sendiri tapi juga seluruh keluarga saya,” kata Belinda Tanoto. “Ketika dibekali kemampuan dasar seperti sistem berpikir, membaca, menulis, dan berhitung pada saat muda, seseorang bisa melepaskan diri dari kemiskinan.” Banyak contoh yang bisa diambil. Mereka bisa mengubah kehidupannya menjadi lebih baik sesudah mendapat dukungan Tanoto Foundation, khususnya dalam sektor pendidikan. Agung Baskoro misalnya. Ia adalah seorang Political Analyst di Pusat Kajian Politic Poltracking. Namanya mencuat sebagai salah satu tokoh muda yang berpengaruh di Indonesia. Hal itu tergambar dari pencapaiannya. Ia pernah terpilih sebagai The Next Leader (The Young Candidate) 2009 versi Metro TV.
Keberhasilan itu belum tentu bisa diraih oleh Agung Baskoro kalau tidak bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Ia tercatat pernah kuliah di jurusan Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Padahal, Agung Baskoro berasal dari keluarga yang sederhana. Kehidupannya hanya ditopang oleh sang ibu karena ayahnya telah meninggal dunia.
Menikmati pendidikan tinggi jelas bagai angan semata bagi Agung Baskoro. Terlebih ia tinggal di daerah pedesaan. Semakin berat jalannya untuk merasakan bangku kuliah. Namun, Agung Baskoro beruntung mendapat dukungan dari Tanoto Foundation. Ia mengikuti program beasiswa Tanoto. Ia berhasil mendapatkannya pada 2006 hingga 2009 sehingga bisa kuliah, Agung Baskoro sukses mengubah hidupnya. “Saya hanya salah satu dari sekian anak bangsa yang hidupnya menjadi lebih baik oleh Tanoto Foundation. Untuk itu saya akan selalu berterimakasih," ucap Agung Baskoro.
SADAR ARTI PENTING PENDIDIKAN

Source: Tanoto Foundation
Agung Baskoro meneladani prinsip hidup Sukanto Tanoto. Pendidikan dianggap sebagai hal krusial dalam hidup. Oleh karena itu, setiap orang wajib meraihnya dengan cara apa pun. Maka, inilah yang menginspirasi Agung Baskoro supaya tidak mudah menyerah terhadap nasib. “Pak Sukanto Tanoto memulai visi mencerdaskan kehidupan bangsa berawal dari sekolah sederhana di Besitang, Sumatera Utara, pada 1981. Beliau mewadahi visinya untuk mencerdaskan bangsa,” tandas Agung Baskoro. Akan tetapi, dukungan pendidikan yang diberikan oleh Tanoto Foundation bukan hanya terkait beasiswa. Mereka juga memiliki program yang dinamai Pelita Pendidikan.
Melalui kegiatan ini, yayasan yang digagas oleh Sukanto Tanoto tersebut berusaha meningkatkan mutu pendidikan di daerah pedesaan di Indonesia. Sebab, di desa akses pendidikan berkualitas amat sulit. Untuk melakukannya, Tanoto Foundation menjalankan tiga kegiatan utama. Mereka membenahi cara pengajaran dan mutu proses pembelajaran. Selain itu, kualifikasi dan kompetensi guru diperbaiki bersamaan dengan sarana dan prasarana sekolah. Dalam program Pelita Pendidikan, Tanoto Foundation membaginya ke dalam empat komponen utama. Pertama adalah Pelita Asri. Lewat kegiatan ini, yayasan yang dirintis oleh Sukanto Tanoto ini mendukung pemangku kepentingan sekolah mitra untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung proses pembelajaran dengan baik.
Komponen berikutnya adalah Pelita Pustaka. Tanoto Foundation bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswa. Mereka menyiapkan perpustakaan di sekolah dan mendorong kebiasaan membaca yang baik. Wujud nyatanya adalah perbaikan perpustakaan hingga dukungan pemberian buku-buku koleksi perpustakaan. Adapun komponen ketiga ialah Pelita Guru Mandiri. Kali ini, Sukanto Tanoto memanfaatkan Tanoto Foundation untuk membenahi kualitas para pengajar. Guru-guru diajari cara mengajar yang aktif, menyenangkan, dan kontekstual. Ini bertujuan agar para siswa tidak bosan dan merasa senang mendapat pelajaran dari guru. Sedangkan komponen terakhir menargetkan anak-anak usia dini. Tanoto Foundation menyebutnya sebagai Program PAUD. Di sini mereka meningkatkan fasilitas fisik dan kompetensi guru dan pengasuh dalam melaksanakan proses belajar di PAUD.
Sudah cukup banyak pihak yang merasakan dukungan Program Pelita Pendidikan yang dijalankan oleh Tanoto Foundation. Sejak Desember 2015, kegiatan ini telah menjangkau dan melayani 466 di berbagai kawasan pedesaan di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Dukungan dalam bentuk beasiswa dan ragam kegiatan dalam Pelita Pendidikan ini masih dilengkapi Tanoto Foundation dengan aksi lain. Mereka masih menjalankan berbagai program kemitraan pendidikan seperti Tanoto Entrepreneurship Series dan Tanoto Forestry Information Center. Selain itu, bantuan pendidikan lanjutan juga diberikan. Tanoto Foundation melakukannya agar banyak pihak dapat meraih kehidupan yang lebih baik berkat pendidikan seperti yang dialami pendirinya, Sukanto Tanoto.