Senin, 11 Desember 2017

Reservasi Hotel Di Bali Paska Erupsi Gunung Agung Menurun Drasitis Dibandingkan Pada Saat Bom Bali

Minggu lalu Gunung Agung mengalami erupsi dan membuat Bali menjadi trending topik di media masa lokal dan internasional. Tidah hanya warga yang yang di rugikan, semua pun merasakan kerugian akibat erupsi tersebut termasuk turis yang sudah datang maupun yang tertunda keberangkatannya akibat pembatalan penerbangan.


Menurut ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa pemesanan hotel (reservasi) di Bali menurun drastis karena erupsi Gunung agung. Bahkan penurunan ini lebih parah dibandingkan penurunan pemsanan hotel akibat bom bali. "Yang jelas di Bali (pemesanan hotel) cukup memprihatinkan. Dan jauh lebih berat dibandingkan bom Bali," kata dia, di Jakarta, Senin (11/12/2017). 

Pengusaha yang juga merangkap sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia ini menuturkan, penurunan tersebut lebih disebabkan oleh penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Menurut dia, penutupan bandara tersebut sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali yang mana imbasnya juga kepada hotel. 

"Kalau ditutup itu problem banget. Karena tidak gampang untuk meyakinkan wisatawan asing, mereka kan mau nyari aman, tetapi Gunung Agung tidak bisa diprediksikan. Dan ini sangat menyulitkan bagi teman-teman di Bali," jelas dia. 

Meski demikian, Hariyadi belum mengatahui berapa nilai penurunan pemesanan akibat erupsi Gunung Agung. Sebab, pihaknya belum mendapat laporan secara rinci dari pengusaha hotel di Bali terkait jumlah penurunan pemesanan. 

"Masih belum tahu persis, karena masih buka tutup. Ya di bawah 50 persen bisa. Kalau buka tutup repot kalau orang masuk," pungkas dia.
 

Delivered by FeedBurner