Kamis, 28 Desember 2017

Investasi Pasar Modal Di Tanah Air Didominasi Oleh Anak Muda Zaman Now

Menjelang akhir bulan Desember dan hampir menjelang dipenghujung tahun 2017 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pun melaporkan bahwa jumlah investor yang ada pada pasar modal di Tanah Air mencapai 1.118.913 investor. Angka tersebut merupakan peningkatan yang luar biasa dibandingkan jumlah investor pada tahun 2016 silam yang hanya mencapai angka 894.116 investor. Jumlah investor tersebut merupakan jumlah dari Single Investor Identification (SID) yang terkonsolidasi. Dari angka tersebut pun sudah mencakup dari investor saham, surat utang (obligasi), reksa dana, surat berharga negara, dan dari efek lainnya yang sudah tercatat di KSEI.


Yang menarik, dari jumlah investor pasar modal tersebut didominasi oleh generasi milenial, yakni yang berusia 21-30 tahun dengan persentase mencapai 26,24 persen. Berikutnya adalah rentang usia 31-40 tahun yang mencapai 25,12 persen. "Banyak investor adalah anak-anak zaman now berusia 21-30 tahun. Banyak juga mahasiswa," kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers Ulang Tahun KSEI ke-20 di Jakarta, Rabu (27/12/2017). Kemudian, investor yang berusia 51-60 tahun mencapai 13,95 persen. Adapun investor yang berusia di bawah 20 tahun mencapai persentase 3,82 persen.

Berdasarkan jenis kelamin, 59,3 persen investor pasar modal Indonesia adalah pria. Sementara itu, sisanya yakni 40,7 persen berjenis kelamin perempuan. Dari sisi pekerjaan, 52,07 persen investor pasar modal Indonesia berprofesi sebagai pegawai swasta. Sebanyak 15,61 persen adalah pelajar atau mahasiswa, 12,49 persen bekerja sebagai pengusaha, 6,24 persen bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dan 5,49 persen berprofesi lainnya. Yang menarik, sebanyak 4,79 persen investor pasar modal Indonesia adalah ibu rumah tangga. Adapun yang berprofesi sebagai pensiunan dan guru masing-masing 1,98 persen dan 1,03 persen.

Lalu, dilihat dari pendidikan, 51,21 persen investor pasar modal Indonesia mengantongi ijazah sarjana alias S1. Kemudian, yang berlatar belakang pendidikan SMA mencapai 27,42 persen, diploma atau D3 mencapai 9,53 persen, dan magister atau S2 mencapai 6,21 persen.
 

Delivered by FeedBurner